Menghindari Kesalahan Umum dalam Branding dan Bagaimana Cara untuk Memperbaiki

Sebagaimana disampaikan Hamdi Ulukaya, pendiri Chobani, "Kami sadar bahwa produk kami memiliki cita rasa yang lezat dan bermanfaat; tantangannya adalah bagaimana mengajak orang-orang untuk mencobanya." Di awal perjalanannya, Chobani tidak memiliki dana untuk beriklan seperti para pesaingnya. Namun, siapa sangka, strategi word-of-mouth dan sampling produk justru menjadi kunci kesuksesan mereka. Inilah kisah inspiratif Chobani yang berhasil mencuri perhatian di pasar yogurt yang kompetitif, sekaligus menjadi bukti nyata akan kekuatan hubungan yang tulus dengan konsumen. Chobani memusatkan perhatian pada kebutuhan audiens, aktif berinteraksi di media sosial, mendengarkan masukan pelanggan, dan mencapai popularitas melalui cara-cara organik.

Nicki Briggs, mantan Chief Communication Officer Chobani, mengungkapkan, "Kami sangat berhasil dalam membangun komunikasi dengan para penggemar kami." Ya, kesuksesan Chobani berawal dari upaya melibatkan konsumen dan senantiasa memprioritaskan kebutuhan mereka. Hal ini menjadikan Chobani sebagai brand yang direkomendasikan dan dipercaya oleh banyak orang.

Namun, bagaimana jika strategi Chobani tidak tepat sasaran? Bagaimana jika mereka gagal membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan? Tentu saja, kisah sukses Chobani menunjukkan betapa strategi branding yang efektif dapat mendorong popularitas sebuah produk. Namun, di sisi lain, kesalahan dalam branding juga dapat mengakibatkan gagalnya sebuah produk, sebagus apa pun idenya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa kesalahan branding yang umum dilakukan oleh berbagai bisnis, dampaknya terhadap pertumbuhan perusahaan, dan bagaimana cara menghindarinya untuk membangun brand yang relevan dan disukai audiens.

Kesalahan #1: Keaslian yang Dipertanyakan di Ranah Digital

Di era komunikasi digital, keaslian merupakan elemen krusial dalam membangun hubungan yang bermakna dengan audiens. Sayangnya, banyak brand yang terjebak dalam penggunaan konten buatan AI, gambar stok yang generik, atau jasa freelancer yang kurang memahami brand, sehingga menciptakan kesan yang tidak otentik. Konten yang terlalu "mulus" atau kaku justru menciptakan jarak antara audiens dengan identitas, misi, dan nilai-nilai sebuah bisnis.

Bayangkan sebuah brand yang berusaha mengajak konsumen berinteraksi di media sosial, namun pesan yang disampaikan terkesan dibuat-buat dan kaku. Meskipun terlihat profesional, namun ketiadaan sentuhan personal justru menjadi hambatan dalam membangun kedekatan dengan audiens. Konsumen saat ini mengharapkan keaslian dalam setiap interaksi, cerita yang nyata, dan suara yang otentik yang dapat mereka pahami. Jika konten kamu tidak merefleksikan hal tersebut, konsumen akan merasa seolah-olah berinteraksi dengan entitas tanpa wajah, alias brand yang tidak dapat dipercaya.

Keaslian adalah kunci untuk menciptakan loyalitas pelanggan. Ketika komunikasi tidak terkesan tulus, kepercayaan konsumen dapat menurun, dan hal ini sulit untuk dipulihkan. Apalagi di tengah persaingan yang semakin ketat, konsumen menjadi lebih selektif. Jika mereka tidak menemukan keaslian, interaksi dengan brand kamu akan terhenti.

Masyarakat ingin berinteraksi dengan brand yang transparan dan otentik. Jika konten kamu tidak mencerminkan nilai-nilai dan misi brand kamu, hal tersebut dapat dipandang sebagai sesuatu yang "palsu" atau tidak relevan, yang pada akhirnya dapat merusak reputasi kamu.

Membangun kehadiran online yang otentik dimulai dari fondasi yang kuat: dokumentasikan suara dan nilai-nilai brand kamu dalam sebuah panduan gaya yang komprehensif. Semua aspek, mulai dari nada dan bahasa hingga identitas visual dan prinsip penyampaian pesan, harus didefinisikan dengan jelas. Dengan demikian, semua konten yang dihasilkan, baik oleh tim internal maupun pihak ketiga, dapat selaras dengan kepribadian brand kamu.

Berkolaborasi dengan content creator yang memiliki visi dan misi yang sejalan dengan brand kamu juga merupakan langkah yang bijak. Hal ini akan membantu kamu menyampaikan pesan yang lebih aktif, organik, dan kohesif. Libatkan pelanggan, karyawan, bahkan diri kamu sendiri untuk berbagi cerita nyata, sehingga brand kamu terkesan lebih manusiawi. Gunakan gambar yang otentik, testimoni asli, dan momen-momen spontan untuk menciptakan kedekatan dengan audiens.

Terakhir, ingatlah bahwa keaslian berarti "hidup" berdampingan dengan audiens kamu. Tanggapi komentar, pertanyaan, dan masukan dengan cepat dan bijaksana. Tunjukkan kepada pelanggan bahwa di balik brand kamu terdapat individu-individu yang nyata, peduli, dan menghargai pendapat mereka.

Kesalahan #2: Mengabaikan Keterlibatan Konsumen

Melibatkan konsumen bukanlah lagi sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan. Brand yang mengabaikan atau lambat dalam menanggapi feedback, review, atau komentar di media sosial, akan kehilangan banyak peluang untuk berinteraksi dan memenangkan hati audiens. Konsumen semakin aktif menyuarakan pendapat mereka melalui berbagai kanal, seperti media sosial, situs review, dan forum. Jika brand tidak merespons, hal tersebut dapat menimbulkan kekecewaan dan berdampak negatif terhadap reputasi brand.

Sebagai contoh, seorang pelanggan memberikan review positif di media sosial kamu atau mengajukan pertanyaan di website kamu. Ketika brand kamu tidak memberikan tanggapan, pelanggan tersebut akan merasa diabaikan atau pertanyaannya dianggap tidak penting. Lebih parah lagi, jika feedback yang diberikan bersifat negatif dan kamu tidak memberikan klarifikasi, hal tersebut dapat berkembang menjadi masalah yang lebih besar. Konsumen mengharapkan adanya respons, baik itu ucapan terima kasih maupun solusi atas permasalahan yang mereka hadapi. Tidak ada yang lebih mengecewakan daripada dicuekin, yang pada akhirnya dapat memicu kemarahan dan reaksi negatif dari publik.

Mengabaikan konsumen, terutama di media sosial dan situs review, dapat merusak reputasi brand kamu. Berdasarkan penelitian, konsumen cenderung memilih produk dari brand yang responsif terhadap feedback, baik yang bersifat positif maupun negatif. Hal ini akan meningkatkan brand equity di mata audiens, menunjukkan bahwa kamu fokus sama pelanggan dan menghargai mereka.

Lagian, kalau nggak merhatiin feedback, kamu jadi nggak tahu apa yang mereka suka dan apa yang perlu diperbaiki dari produk atau layanan kamu. Ini juga kesempatan buat nunjukkin karakter brand dan sikap customer-centric yang bikin konsumen ngerasa kayak bagian dari komunitas.

Bikin sistem buat nge-track feedback di semua platform yang sering dipake konsumen, mulai dari media sosial, situs review, sampai forum. Pakai software social listening buat mantau penyebutan brand dan sentimen konsumen secara real-time.

Pastiin kamu selalu nanggepin semua feedback dengan cepat dan bijaksana, baik yang positif maupun negatif. Kalau ada feedback negatif, tanggapi secara profesional dan empati. Akui masalahnya, kasih solusi, dan ajak konsumen buat lanjut diskusi secara pribadi kalau perlu. Ini nggak cuma nyelesein masalah, tapi juga nunjukkin ke calon konsumen kalau brand kamu serius sama kepuasan pelanggan.

Coba deh bentuk tim khusus atau tunjuk orang yang bertanggung jawab buat ngurusin interaksi sama konsumen, terutama di hari-hari rame kayak pas launching produk atau sale. Orang ini harus dilatih biar pesannya tetap valid, ramah, dan profesional, sesuai sama nilai-nilai brand kamu.

Kesalahan #3: Tidak Menggunakan Data

Brand yang nggak pakai data buat nentuin strategi bakal kehilangan banyak peluang. Banyak perusahaan yang masih ngandelin feeling atau cara lama, jadinya sering nggak ngerti tren terbaru, dan kampanye marketing-nya jadi gagal atau salah sasaran. Nggak pakai data sama aja buang-buang kesempatan buat optimasi brand positioning, ningkatin engagement, dan memperbaiki customer experience.

Contohnya, kamu mau bikin kampanye di media sosial buat naikin brand awareness. Kalau nggak analisis hasil kampanye sebelumnya, ya bisa-bisa salah sasaran, pesan yang dipakai nggak tepat, dan buang-buang budget di channel yang nggak efektif. Sebaliknya, kalau keputusan diambil berdasarkan data dari kampanye sebelumnya, perilaku konsumen, dan tren industri, strategi kamu bakal lebih efektif dan ROI-nya lebih tinggi.

Data itu fondasi penting buat strategi branding yang sukses. Kamu jadi tahu jelas apa yang berhasil dan nggak, dan di mana letak kekurangan kamu dalam memenuhi harapan konsumen. Data bisa nunjukkin jenis konten apa yang paling disuka audiens, produk atau layanan apa yang lagi laku, dan kapan dan di mana harus ngeluarin budget marketing biar hasilnya maksimal.

Tanpa data, strategi branding kamu kayak nembak dalam gelap, berisiko kehilangan relevansi dan keunggulan kompetitif. Brand yang berbasis data bisa selalu update sama tren, ningkatin customer experience, dan terus optimasi penawarannya. Analisis data juga bisa ngungkapin kebutuhan konsumen di masa depan, bikin user experience yang lebih lancar, dan nyesuaiin pesan biar lebih ngena di segmen pasar tertentu.

Langkah pertama, pakai tools analytics yang tepat. Ada berbagai aktivitas analytics dan monitoring yang bisa dilakuin, kayak nge-track sentimen konsumen, mantau aktivitas kompetitor, dan ngukur efektivitas kampanye marketing. Kamu bisa mulai pakai Google Analytics, data insights media sosial, dan software CRM.

Jangan lupa review data kamu secara berkala. Amati tren perilaku konsumen, performa konten, atau sales pipeline. Ini bakal bantu kamu memperbaiki pesan, optimasi aktivitas marketing, dan ngambil keputusan yang lebih baik buat bisnis. Selain itu, kamu juga bisa coba A/B testing di iklan atau email buat cari tahu strategi mana yang paling efektif ningkatin engagement dan konversi.

Dengan melibatkan data dalam strategi branding kamu, keputusan akan diambil berdasarkan bukti yang kuat, bukan asumsi. Ini bikin kampanye kamu lebih efisien, target pasar lebih tepat, dan brand kamu jadi lebih kuat dan sukses.

Kesalahan #4: Lupa Meminta Bantuan Profesional untuk Brand Management

Branding itu bukan cuma soal logo atau tagline; ini melibatkan banyak aktivitas yang butuh pemantauan terus-menerus, pemikiran strategis, dan ketekunan untuk menangkan hati konsumen. Banyak bisnis kecil sampai menengah yang coba ngurus branding sendiri, tapi mereka biasanya kurang sumber daya, keahlian, atau waktu. Hasilnya, pesan yang disampaikan jadi nggak konsisten, banyak peluang yang kelewat, dan reputasi brand jadi sulit dikelola.

Dengan banyaknya aspek yang harus diurus—media sosial, customer service, content creation, iklan, dan lain-lain—gampang banget branding-nya jadi kacau atau lemah kalau nggak ada rencana yang jelas. Seiring pertumbuhan brand kamu, makin sulit buat jaga citra yang konsisten dan profesional di semua platform. Ini malah bisa merusak kredibilitas brand kamu dan bikin kamu susah bersaing.

Kurangnya dukungan profesional bisa bikin bisnis kecil kelimpungan ngurus branding sehari-hari. Seringnya, ini bikin strategi branding jadi kacau, respon ke konsumen jadi lama, dan banyak peluang pertumbuhan yang ilang. Misalnya, brand yang nggak aktif interaksi sama followers di media sosial atau nggak mantau brand-nya dengan baik, bisa kehilangan kepercayaan konsumen dan ketinggalan dari kompetitor.

Tapi, brand dengan strategi brand management yang efektif bisa lebih siap. Mereka bisa antisipasi review negatif, sesuaiin pesan dengan sentimen konsumen, dan jaga reputasi dengan baik. Kesan pertama konsumen terhadap brand kamu seringnya dibentuk secara online, jadi ini perlu dikelola dengan hati-hati.

Kalau bisnis kamu nggak sanggup ngurus branding sendiri, mungkin sudah saatnya cari bantuan profesional. Kerja sama dengan agensi brand management atau investasi di software brand management bisa bikin upaya kamu lebih efisien dan konsisten. Para ahli bisa kasih wawasan strategis tentang brand kamu, kelola kehadiran kamu di media sosial, dan bantu kamu hadapi krisis PR sebelum jadi masalah besar.

Brand manager profesional punya banyak pengalaman dalam jaga integritas brand sambil tetap relevan di pasar yang terus berubah. Mereka bisa bantu kamu cari peluang baru untuk interaksi sama konsumen, tingkatin kualitas pesan, dan dukung kamu terus biar brand kamu tetap kuat dan sehat.

Buat kebanyakan bisnis, investasi untuk brand management profesional itu penting banget biar citra brand-nya tetap konsisten dan oke. Mau diurus sendiri atau pakai ahli, yang penting caranya harus terpadu biar bisnisnya sukses dan tumbuh dalam jangka panjang.

Kesimpulan

Semua bisnis pasti pernah bikin kesalahan branding, itu wajar banget. Tapi, kesalahan-kesalahan kecil ini nggak harus jadi ciri khas bisnis kamu. Hindari jebakan ketidak-otentikan, kurangnya interaksi, dan mengabaikan data, biar kamu bisa bangun brand yang beneran ngena di hati konsumen. Ini dia ringkasannya:

  • Jadilah Unik: Jadilah original. Ciptakan suara dan nilai-nilai brand yang kuat dan sesuai sama audiens kamu.
  • Interaksi Terus: Dengerin dan tanggepin konsumen kamu. Interaksi yang positif dan cepat bakal bantu bangun hubungan yang lebih baik.
  • Manfaatin Data: Pakai tools analytics buat ngerti preferensi konsumen kamu dan ubah strategi kamu sesuai kebutuhan.
  • Cari Bantuan Profesional: Kalau kamu ragu, cari bantuan profesional di bidang branding biar semuanya lebih terarah dan efektif.

Branding itu bukan hal yang sekali jadi. Ini proses yang terus-menerus, mulai dari menjangkau konsumen, dengerin feedback, sampai memperbaiki pendekatan. Kalau dilakuin dengan otentik dan responsif, brand kamu bakal bikin konsumen setia dan bantu bisnis kamu nggak cuma bertahan, tapi juga sukses di pasar saat ini.

Di Top4 Marketing, kami mengakui pentingnya menavigasi kesalahan-kesalahan branding ini dengan mudah dan presisi. Tim ahli kami siap membimbingmu melalui proses rumit ini, membantu bisnismu mencapai keberadaan merek yang kuat dan berkelanjutan. Siap untuk mengangkat merek kamu? Hubungi kami hari ini dan mulai perjalananmu menuju kesuksesan branding yang luar biasa.

Get your FREE strategy session (worth $1500)

Only limited spots available

Temui Tim Digital Marketing Terbaik Kami
di Surabaya, Jakarta dan Bali

Kami adalah tim digital marketing berpengalaman yang siap membantu mencapai tujuan bisnismu. Dengan keahlian dalam SEO, media sosial, konten kreatif, dan strategi pemasaran digital lainnya, kami berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik bagi klien kami di Surabaya, Jakarta, Bali dan kota-kota lain di Indonesia.

Dapatkan solusi pemasaran digital yang inovatif dan efektif dengan tim kami yang berdedikasi dan penuh semangat!

Top4 at SEOCON Bali 2024

Top4 baru-baru ini hadir di SEOCON Bali 2024 – salah satu acara SEO terbaik di APAC!

Di Top4 Technology + Marketing, kami terus meningkatkan keterampilan kami untuk memastikan kami memberikan strategi marketing terbaik yang memberikan hasil nyata untuk bisnis Anda.

Dari SEO dan marketing konten hingga media sosial dan iklan berbayar, tim kami siap membantu Anda!

Jawab YA
JIKA PERTANYAAN-PERTANYAAN INI
BERLAKU UNTUK ANDA...

  • Sudah mengeluarkan puluhan juta untuk alat mahal tapi bingung
    bagaimana meningkatkan penjualan dan menarik klien baru?
  • Kelelahan mengurus marketing dan sales sendiri?
  • Kampanye lead generation hanya menghasilkan leads yang tidak bermutu?
  • Pernah bekerja dengan agensi marketing yang strateginya tidak efektif?
  • Perlu tim tambahan untuk menjual barang & jasa Anda saat ini?
  • Ingin tahu lebih lanjut dan bekerja sama dengan tim yang berpengalaman
    dalam funnels, strategi, marketing, sales secara langsung?

Coba sesi strategi gratis dari kami yang hanya memakan waktu maksimal 45 menit. Isi formulir sekarang & pilih waktu yang sesuai dengan preferensi Anda!



Konsultasikan dengan Digital Marketing Agency Terbaik Surabaya, Jakarta dan Bali

Digital Marketing Agency Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Bali
Mulai Konsultasi

Bicarakan kebutuhan proyek Anda. Kami akan membuat penawaran sesuai tujuan & anggaran Anda.

Konsultasi Sekarang
Digital Marketing Agency Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Bali
Dapatkan Harga Digital Marketing

Berapa biaya proyek Anda? Kami akan memandu Anda melewatinya.

Mari Bicara
Digital Marketing Agency Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Bali
Hubungi Website Expert

Untuk pertanyaan umum atau jika Anda memiliki proyek dalam pikiran dan ingin mengobrol.

Hubungi Sekarang